Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep Pembaca
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-14 05:20:04【Resep Pembaca】752 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(9)
Artikel Terkait
- KPK tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam OTT
- Sari Murni Group investasi di Vietnam perkuat ekspansi ke pasar global
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Kapolri cek langsung kesiapan sarpras tanggap darurat bencana
- 5 makanan sehat ala Jepang, benarkah jadi resep umur panjang?
- Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
- Suasana ceria di SMPN 2 Maos saat Makan Bergizi Gratis tiba
- Kasus ompreng MBG palsu, BGN tegaskan bahan harus stainless steel 304
- Korban kebakaran di Matraman masih mengungsi di tenda darurat
- BGN bilang Bali masih butuh banyak SPPG untuk layani MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Akademisi dukung keberlanjutan MBG demi generasi emas Indonesia

Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG

BPS: Konsumsi rumah tangga kuartal III melambat karena siklus musiman

Baru tiga SPPG kantongi SLHS, Pemprov DIY ungkap kendalanya

Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke

Kemendikdasmen: Pelaksanaan TKA di Papua lancar

Ahli Gizi sebut pentingnya pemberian MBG yang disertai dengan edukasi

Kiat menghindari penyakit semasa banjir